Perubahan formasi dapat mengganggu irama permainan tim terutama kerjasama antar lini di tambah lagi dengan penempatan pemain yang tidak sesuai dengan spesifikasi kemampuan pemain. seharusnya Rahmat Darmawan berani menampilkan Formasi menyerang seperti yang di tampilkan dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya sebab merubah formasi dari formasi menyerang menjadi formasi bertahan menyerang bukanlah solusi yang tepat dalam mengatasi lawan yang lebih berat mengingat komposisi pemain yang di turunkan dalam kompetisi kali ini dapat di katakan yang terbaik di bandingkan tim lain. jangan ada ketakutan dalam berkompetisi apalagi yang akan menjadi lawan adalah salah satu tim terbaik ASEAN karena kalah satu atau seribu sama dengan kalah jadilebih baik menyerang daripada di serang. sebuah usulan:
1. formasi yang di gunakan 4-2-3-1
2. titus bonai di tempatkan di sebelah Kiri dan sayap kanan di isi oleh Okto
3. posisi tengah dapat di isi oleh Sinaga
4. Bek saya Kiri lebih di tarik Mundur ke belakang untuk mengantisipasi serangan dari kiri
5. arus bola menggunakan polah bola-bola datar dan cepat
6. presing ketat dari daerah lawan.
7, Ketika di serang, Petrik bersama Titus tetap dalam posisi menyerang untuk siap melakukan serangan balik cepat