Ia memerintahkan sang suami untuk turun dari ranjang dan mengikatnya pada sebuah kursi. Kemudian ia naik ke atas ranjang, mengikat kedua tangan dan kaki sang istri, mencium lehernya kemudian menuju ke kamar mandi.
Kemudian sang suami berbisik pada istrinya, "Dengar, laki-laki ini pastilah tahanan yang baru saja kabur dari penjara. Melihat dari pakaian narapidananya yang sudah lusuh, sepertinya dia ditahan cukup lama dan kemungkinan besar sudah belasan tahun tidak menyentuh wanita. Tadi aku melihat dia mencium lehermu. Jika dia ingin bercinta, jangan menolak. Puaskan saja dia walaupun engkau merasa jijik. Laki-laki ini pastinya sangat berbahaya. Kalau sampai emosinya naik, bisa-bisa kita dibunuh. Engkau harus kuat dan sabar, Sayang. I love you."
Sang istri menjawab, "Sebenarnya dia tidak mencium leherku, tapi berbisik. Dia mengatakan kalau dia itu homo alias gay. Dan menurut dia, kamu itu menarik. Lalu dia bertanya apakah kita punya vaseline untuk pelumas dan aku bilang ada di kamar mandi. Engkau harus kuat dan sabar, Sayang. I love you too."
