Manusia hidup di dunia merupakan suatu anugrah yang tak ternilai. Anugrah yang diberikan tertuang dalam kehidupan berkeluarga, berteman serta berinteraksi dengan semua orang yang ada. Ketika kita berinteraksi dengan manusia satu dengan yang lainnya akan ada reaksi serta respon dalam berkomunikasi, tidak hanya itu saja pasti kita akan mengadakan kontak fisik seperti berjabat tangan, berpelukan serta mencium pipi. Seiring dengan adanya reaksi serta respon akan mendapatkan suatu kendala dalam segi tata cara berkomunikasi. Ada ilmu dalam tata cara berkomunikasi, tidak semua orang memahaminya, akan menjadi suatu masalah apabila sudut pandang dalam penerimaan komunikasi ada yang berbeda. Di sinilah kita dituntut untuk dapat bertutur kata yang sesuai dengan keadaan serta kondisi yang ada. Kadangkala kita tidak memahami gerak tubuh sebagai tanda tersendiri dalam berkomunikasi. Contoh ketika kita di berikan senyuman yang tulus akan terpancar dari muka yang berseri-seri. Adapula senyuman yang miris hanya sekedarnya yang penting terlihat senyum walau mungkin hatinya tak rela atau ada kejengkelan. Ada juga senyum yang sinis ketika mengetahui sesuatu yang menurutnya biasa saja. Betapa banyaknya hanya dari senyuman bagaimana dengan gerak mata yang dapat dijadikan gerakkan tubuh dalam berkomunikasi? Pasti akan banyak uraian dari kedipan mata, mata binal, mata keranjang, mata mupeng istilah kekinian bagi anak remaja jaman now.
KEMBALI KE ARTIKEL