Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Laga KehidupanKU

6 Mei 2014   21:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 14 0
Assalamualaikum..!!

Sepertinya banyak waktu lagi neh untuk menuangkan isi kepala ini,,..Hikzhikz.. Melanjutkan Cerita Kemarin aja yeah…yang belom Tuntas tentang Peran Kehidupan yang kita lalu saat ini…nah tak ada salahnya memang Manusia hidup dalam berbagai babak kehidupan, bagaikan memainkan peran dan membuat laga yang menarik untuk ditonton dan dilihat (hikzhikz…Layar lebar kale ya..), setiap manusia memainkan peran masing-masing, dan cenderung saling bersaing untuk memainkan peran dengan lebih baik (Nah sperti yang terlihat neh menjelang pertarungan Politik bangsa kita saat ini), terkadang manusia lupa ada kalanya peranan setiap pribadi harus dilaksanakan seimbang tanpa perlu bersifat mengalahkan untuk menghasilkan laga yang sempurna dan menarik, bukan hanya sekedar tempaat penunjukkan eksistensi pribadi.

Sebenarnya neh ya saya secara Pribadi udah Berulang kali memikirkan, peranan seperti apa yang sesungguhnya harus diperankan oleh saya dalam laga hidup ini, pahitkah? selalu terbuangkah? atau memang ini peranan yag harus saya jalankan agar mendapatkan akhir bak cerita negeri dongeng yang selalu berakhir bahagia dan happily ever after. Lelah , perasaan bosan , jengah, telah begitu lama membayangi dan menjadi kerak yang semakin lama semakin tebal , hingga tidak bs dibersihkan seutuhnya.

Pada titik ini akhirnya saya pun menyadari, sepanjang perasaan itu memenuhi , maka sepanjang itu pula waktu yang saya sia-siakan dan saya buang begitu saja. Saat ini dalam laga yang hanya beberapa puluh tahun ini, saya harus segera menemukan peran yang baik untuk dijalankan. Dan sepanjang saya dalam proses memilih, sepanjang itu pula detik terus bergulir, secara tidak langsung, saya bertarung dengan waktu saya sendiri, agar tidak segera sampai ke ending sebelum saya berhasil memberikan peranan yang sempurna dan meninggalkan laga ini dengan kenangan indah bagi para penonton.

Hidup ini butuh prioritas, bukan sekedar pemenuhan keinginan. dalam analogi laga, kita memiliki script saat melakukan suatu lakon, tidak mungkin berkata ataupun membuat alur cerita sesuka hati.Ada aturan main, dan ada harapan-harapan dalam script tersebut. Setiap pemeran sesungguhnya dituntut untuk memenuhi peran-peran tersebut, faktanya, banyak pemeran yang belum mau untuk mengikuti alur cerita dan malah membuat cerita di dalam cerita.Banyak yang mungkin belum menerima script yang diciptakan untuk dirinya.

Inilah laga kehidupan, seperti apapun scriptnya, anda harus siap dan mampu menerima agar dapat membawakan peran dengan baik, have a good life

Oke…shooow.. Sampe dsiini dulu yeeaah…Masih tetap bersama saya Januar Yang Masih Merasa Baru”

Salam POsitif Perubahan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun