Kompetisi dimulai dengan tes teori berbasis Computer-Based Test (CBT) pada pukul 07.30 hingga 08.30 WIB. Peserta diminta menjawab 50 soal pilihan ganda yang menguji pengetahuan dasar mereka di bidang kefarmasian klinis.
Sebelum sesi praktikum dimulai, para peserta terlebih dahulu menunggu giliran di ruang karantina, tempat mereka mempersiapkan diri dengan tenang sambil menjaga konsentrasi untuk menghadapi tantangan yang telah menanti.
Pada sesi praktikum, peserta diuji dalam tiga keterampilan utama: pembuatan jurnal, peracikan sediaan obat kapsul, dan peracikan sediaan obat krim. Setiap sesi berlangsung selama 90 menit, dengan 5 peserta per sesi, sehingga total terdapat 4 sesi. Menariknya, para pengajar dari setiap sekolah peserta yang berada di aula dapat menyaksikan langsung performa anak didiknya melalui layar LCD yang disediakan, menciptakan suasana kompetisi yang transparan dan interaktif.
Penilaian dilakukan oleh tim juri yang kompeten, terdiri dari 2 dosen ITSK RS dr. Soepraoen dan perwakilan dari Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia wilayah Jawa Timur. Proses penjurian berlangsung objektif dan profesional untuk memastikan hasil terbaik.
Sebagai tuan rumah, ITSK RS dr. Soepraoen memperlihatkan komitmen dalam memajukan pendidikan kesehatan dengan fasilitas modern, pengajaran berkualitas, dan lingkungan akademik yang mendukung. Ajang ini menjadi kesempatan emas bagi peserta untuk meningkatkan kemampuan mereka sekaligus membangun rasa percaya diri.
Dengan semangat kompetisi yang sehat, diharapkan para peserta dapat mengasah keterampilan sekaligus mempersiapkan diri menjadi tenaga kefarmasian yang andal. Semoga seluruh peserta dapat memanfaatkan pengalaman ini sebagai pijakan untuk meraih prestasi lebih besar di masa depan.