Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Carut Marut Sepak Bola Indonesiaku

11 Januari 2012   08:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:02 509 0

Sadar atau tidak sadar, sebetulnya sudah kelihatan jelas kalau Reformasi Sepakbola kita sudah melenceng. Dulu Nurdin dengan Bakrie-nya, kini Djohar dgn AP nya. Sampai kapanpun sepakbola kita tidak akan maju kalau PSSI pro ke salah satu golongan. Sayang, langkah PSSI diawali dengan manuver yg salah. Pencabutan sangsi klub yg dulu membelot ke LPI yg dahulu ilegal sudah pasti melanggar aturan organisasi yg benar. Sanksi di Kongres, tentu hanya bisa dicabut di Kongres juga. Tidak bisa lain. Bagi anda yang mempermasalahkan Kongres Bali, suka atau tidak suka, Kongres Bali itu Sah secara hukum. Mencla-mencle nya jumlah Klub yg akan berlaga pun membuat klub kebingungan. Andai saja dahulu pas kongres pemilihan Ketum baru disertai pencabutan sangsi klub2 yg membelot, mungkin tdk serunyam sekarang. Reformasi Sepakbola sekarang baru sebatas retorika, ngomongnya untuk kepentingan Sepakbola Indonesia, tapi berdiri disalah-satu golongan. Bagaimanapun tdk akan benar. PSSI harusnya bersikap tegas, tapi tidak arogan. Pengurus sekarang lebih cenderung memutuskan segala sesuatunya sendiri. Yang tidak sepaham, tidak akan didengar. Bagaimana bisa rekonsiliasi Bung Djohar… Mungkin kalau 6 klub yg sekarang dihapus sanksinya dikembalikan dahulu, saya yakin seyakin-yakinnya klub2 yg sekarang membelot ke LSI dapat kembali dengan tenang. Sebetulnya permasalahannya simple, cuman karena Prof Djohar terlanjur dapat dukungan dari golongannya AP, tentunya diapun akan membalas “Jasa” nya beliau. Prof, ketika anda memihak salah satu golongan, tolong jangan mengatas namakan rakyat Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun