Aristoteles berpendapat bahwa manusia memiliki tujuan yang harus dicapai dengan setiap tindakan. Hampir semua tindakan mengklaim bahwa tujuan tercapai untuk tujuan lain. Misalnya, sang ayah bekerja untuk mencari uang. Uang ada untuk membeli kebutuhan. Kebutuhan terpenuhi agar tugas dapat diselesaikan, dll. Dalam situasi ini, Aristoteles bertanya apakah ada tujuan tertinggi, terbaik, dan pamungkas yang harus dikejar untuk kepentingannya sendiri dan bukan untuk kesejahteraan orang lain. Jika demikian, maka semua tujuan di atas harus diselaraskan dengan tujuan terakhir ini. Aristoteles mengatakan bahwa tujuan akhir adalah eudaimoniai, atau kebahagiaan dalam hal kesejahteraan.
KEMBALI KE ARTIKEL