Gabriel, salah satu di antara tiga Malaikat Agung, yang namanya bermakna 'Tuhan adalah kekuatanku' mengunjungi Maria, seorang perawan di Nazaret untuk menyampaikan kabar. Kabar apa ? Kabar baikkah ? Kabar gembirakah ? Kabar sukacitakah ? Belum ! Apakah kabar bahwa "... engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki" (Luk 1:31) bagi seorang perawan yang 'belum mengenal laki-laki', dalam arti belum pernah menikah dan belum pernah melakukan 'tim suis', hubungan intim suami istri, itu merupakan kabar baik ? Tentu saja 'belum' kalau bukan 'tidak' ! Namun, kabar itu kemudian sungguh menjadi 'Kabar Baik', 'Kabar Gembira', 'Kabar Sukacita' di saat Gabriel menjelaskan bahwa Allah Tritunggal sendiri yang turun tangan, 'Allah Roh Kudus akan turun atas diri Maria, Allah Bapa Yang Mahatinggi akan menaungi dia; maka Anak yang akan dilahirkan itu adalah Allah Putra, Anak Allah.
KEMBALI KE ARTIKEL