Kali ini aku bukan hanya tercengang, terkejut, dan terperangah mendengarkan Sabda Guru, aku gemetar, sungguh, aku gemetar dan dalam keadaan masih gemetar, aku meminta penegasan dariNya, agar apa yang dikatakanNya itu sungguh tidak benar, "Benarkah, Guru, sebagai pengikutMu, aku akan menghadapi segala hal yang buruk ? Benarkah aku akan ditangkap dan dianiaya ? Benarkah aku harus mempertanggungjawabkan segalanya di rumah-rumah ibadat bahkan di penjara-penjara ? Benarkah aku harus menghadap kepada raja-raja dan penguasa-penguasa ? Benarkah aku akan berseteru dengan sahabat-sahabatku, kaum keluargaku, saudara-saudaraku, bahkan dengan orang tuaku sendiri, mereka yang karenanya aku ada di dunia ini ? Katakanlah tidak, Guru !" Â Semakin lama suaraku semakin keras, bahkan aku berteriak tanpa kusadari, dan tanpa kusadari pula air mata telah membanjir di pelupuk kedua mataku.
KEMBALI KE ARTIKEL