Di saat "... banyak orang tidak tahu apakah masih bisa makan roti hari ini", kata Paus Fransiskus, "... ada banyak orang juga yang melahap dan menimbun", memuaskan hedonisme, dan pertanyaannya adalah "Apakah saya butuh semua itu ?"
Di saat banyak orang 'mencari untuk bertemu Tuhan dan sahabat-sahabatNya' di tempat-tempat yang jauh dan menyenangkan, ada lebih banyak orang yang 'menunggu Tuhan di tempatnya sendiri untuk mengulurkan roti' karena jangankan berjalan jauh, beranjak dari tempatnya duduk sekalipun mereka tidak sanggup !
Apakah salah jika seseorang seperti EG dan atau KP itu 'menikmati' apa-apa yang mereka nikmati ? Terserahlah, entah salah atau benar, biarlah Dia yang menjadi Hakim atas itu. Namun satu hal yang pasti, kalaupun mau menikmatinya, nikmatilah sendiri, berdua, atau bersama keluarga, dan jangan 'flexing', apalagi 'flexing rohani' karena tindakan itu bisa saja menjadikan sebagian orang, walaupun jelas bukan kebenaran, 'ragu akan Tuhan', merasa sebagai 'ciptaan tiri', bertanya-tanya dalam hatinya, "Apakah Tuhan itu memang Maha Adil ?", karena Dia seakan 'memberikan rahmat kemewahan' bagi sebagian orang, dan 'menganugerahkan berkat ketidakberpunyaan' bagi banyak orang lain .....