"Pada saat kau mendengarkan perumpamaanKu tentang 'Bendahara yang tidak jujur' itu, apa yang dapat kautangkap dalam pikiran dan hatimu ?" Yesus bertanya kepadaku. Kembali 'kuputar' perumpamaan itu dalam ingatanku, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka" (Luk 16:1-4).
KEMBALI KE ARTIKEL