Banyak orang beriman Kristiani mengajak orang berfokus pada " Aku ..., Aku ..., dan Aku ... ". Aku yang menentukan hidupku, sukacita atau kesedihanku, terang dan gelap perasaanku, jernih dan tidak pemikiranku. Pandangan seperti ini ada benarnya jika seseorang sedang berada dalam situasi dan suasana 'masih bisa berpikir tenang', atau bahkan dalam situasi dan suasana begitu nyaman.Â
KEMBALI KE ARTIKEL