Paulus tinggal di Korintus selama satu setengah tahun. Selain menghabiskan waktu dan memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai pembuat kemah, " ... setiap Hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani" (Kis 18:4). Bahkan, "Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada Orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias" (Kis 18:5).
Namun, sekali lagi, "Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya" (Mat. 10:24). Sama seperti Gurunya yang dipertanyakan, "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapakNya kita kenal ?" (Yoh 6:42), agaknya orang-orang sebangsanya mendengarkan "Pembuat Kemah dari Tarsus' itu dengan perasaan ragu bahkan tidak percaya, walaupun tentu ada juga yang percaya. Â
Secara manusiawi, Paulus amat kecewa dengan pencapaian yang tidak sesuai dengan harapannya, sehingga "... ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: 'Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah" (Kis 18:6). Dengan berbuat demikian, Paulus menjalankan Sabda Sang Guru, "Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka" (Mrk 6:11).
Di satu sisi, penolakan Orang-orang Yahudi terhadap Paulus di Korintus menghambat berkat bagi mereka namun di sisi lain, sungguh membawa berkat luar biasa bagi bangsa-bangsa lain, "Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain" (Kis 18:6). Paulus menjadi Rasul bangsa-bangsa.
Dan terbukti, Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka yang dipanggil, dipilih, dan diutusNya untuk membantuNya mewartakan Sabda Allah, "Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: 'Jangan takut ! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam ! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di kota ini.'" (Kis 18:9).