Setiap kali Ahli-ahli Taurat dan Orang-orang Farisi muncul sebagai 'peran antagonis' dalam perikop demi perikop yang menjadi Bacaan Injil, setiap kali itu pula sekian banyak Pewarta Firman berhenti sejenak, 'mengamat-amati mereka', seperti mereka ribuan tahun yang lalu 'mengamat-amati Yesus'. Banyak orang seketika terpaku pada peran-peran figuran tersebut, dengan semua pandangan negatif, bahkan begitu negatif, seakan melupakan bahwa merekapun bisa berubah peran, menjadi 'aktor protagonis', dan salah satunya adalah Orang Farisi yang bernama Saulus.Â
KEMBALI KE ARTIKEL