Warga juga mengeluhkan minimnya Pengawasan Pekerjaan sehingga kwalitas material yang diduga sangat jelek dan metode pengerjaanya pun sangat asal-asalan, Dan tidak sampai disitu Ari Mengeluh jasa pancang yakni kurang lebih 130 juta rupiah tidak dibayar oleh haji Rohidi Selaku pemegang CV.Panata Nusantara, dengan alasan Dia sudah Membayar, Usut punya usut Ternyata Gaya-gaya seperti itu kerap hj rohidi lakukan, tindakan mebohongi subkon yang jelas-jelas itu tindakan penipuan pungkasnya kelakuan seperti itu bukan hanya ke saya saja,kata orang-orang juga sering berbuat hal demikian, ucapnya.
Ketua M-perjakons erwin mengatakan untuk saat ini kita belum melakukan peneguran ataupun protes,karena pekerjaan masih dalam tahap pengerjaan, namun besar kemungkinan ini pekerjaan bisa gagal kontruksi, apa lagi pancang yang di pakai umurnya sudah lebih dari 5 tahun itu jelas pelanggaran, dan memang betul metode pekerjaannya pun sudah salah, dugaan-dugaan seperti alat beratpun tidak sesuai spesifikasi memang nyata, lebih aneh lagi pengawasan dari PUPR kabupaten subang perlu dipertanyakan pungkasnya.
Ditempat Lain Asep Supendi pengamat Kontruksi mengatakan, seharusnya dinas Pupr PPK nya turun kelapangan biar melihat langsung apa yang terjadi, apa sudah benar pekerjaan tersebut sebagai mana mestinya, Pelaksana dari CV.Panata Nusantara mengerjakan pembangunan jembatan tersebut saya kira sangat asal-asalan, material dan lainyapun tidak berkwalitas tenaga ahlipun dilapangan tidak ada apa lagi konsultan dan pengawas Sepertinya kelapangan hanya beberapa menit saja dan SOP nya pun tidak dipakai,ujarnya.