Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Ruhut Sitompel: Hukum Buatan Manusia, Bisa Salah!

3 Mei 2013   15:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:11 426 2
Dulu, Ruhut Sitompel hanyalah seorang supir metromini jurusan Senen-Lebak Bulus. Ketika menjadi sopir, berulangkali ditangkap polisi, gara-garanya sering melanggar lampu merah.

Polisi : "Kenapa kau langgar lampu merah?"

Ruhut Sitompel : "Bah, aku tadi tidak lihat lampu merah Pak, kenapa aku ditangkap."

Polisi :"Yang kau lihat apa tadi?"

Ruhut Sitompel :"Lampu merah muda Pak, jadi aku terobos saja. Coba kalau lampu merah beneran, aku pasti tidak berani nyerobot."

Polisi :"Bah, sama dong, aku juga tadi mengira kalau lampunya kuning langsat kayak kulit cewek."

Ruhut Sitompel :"Sama gilanya kita yah Pak, 50 Rebu saja yah, gimana?"

Polisi :"Oke, masukkin saja kelipatan STNK kau."

Ruhut Sitompel :"Siiiip."

Seringnya Ruhut Sitompel kena tilang membuat dia dendam, oleh karena itu dia kuliah di jurusan Hukum. Dan memang kalau orang mau berusaha, ada saja jalan, akhirnya dia lulus dan mendapat gelar SH. Kelar kuliah dia menjadi jaksa di sebuah pengadilan.

Suatu hari dia mendapat tugas menjemput paksa  Suseno Jumanji di Bandung. Karena si Suseno ini Jendral dan ngerti hukum, terjadi ketegangan dan perdebatan.

Suseno :"Saya tidak mau dieksekusi kalau putusan hukumnya cacat."

Ruhut Sitompel :"Hukum buatan manusia, bisa salah Lae."

Suseno :"Oke, kalo Lae ngomong gituh, saya juga bisa. Manusia juga bisa salah, seperti saya ini gak selamanya benar, jadi Lae tidak usah tangkap saya kalo hukum juga bisa salah, bener kagak?"

Ruhut Sitompel :"Macam mana pula kau pintar sekali berkelit, ya sudah kalau begitu aku berhenti jadi Jaksa kalau Terdakwa seperti kau pintar-pintar, mendingku narik metromini lagih. Kau mau ikut?"

Suseno :"Daripada aku dipenjara mending jadi kernet saja ikut kau.... tariiiiiiiiik Lae.."

Lae = anggap saja artinya kawan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun