Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Surgakah Kakimu, Ibu?

7 September 2012   11:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:48 135 1
Ia mereguk kesunyian dari cawan bara

Bibirnya kini sebiru laut

Berjuang mengumpulkan harga diri yang terserak

Lemah dan berduka ia meronta dalam ketidakberdayaan

Bayi yang terlahir dari rahim pendosa

Cerita kelam dari masa ke masa

Darah kesucian telah dilukis pada anggun dadanya

Lekuk asing yang sekarat, tegar menunggu maut

Lelaki-lelaki mandul sibuk memasung aib

Temaram mentari menyingkap getir jubahnya

Takdir telah menistakan kita, anakku

Pada sujud-sujud peraduan yang sakral

Telah kubayar lunas nasibmu

Disini aku menunggumu selesai bergumam

Dinginnya dinding doa menelanjangiku

Seperti ular yang mengalirkan bisanya dalam nadi

Mendesah lelah, "surgakah kakimu, Ibu?"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun