Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Perihal Meninggalkan

10 Juli 2019   08:04 Diperbarui: 10 Juli 2019   08:09 40 0
Ketika dulu,

Sebuah glorifikasi akan cinta berputar-putar dalam benak, di hari-hari di mana sahabat-sahabat saya diindetifikasikan menjadi separuh kekasihnya. Sekeliling saya berisi mereka yang baru jadian, mereka yang baru lamaran atau setelah melangsungkan akad nikah. Cinta tersebar di udara, terhirup bahagianya, terpancar dan tertular di sekitarnya.

Pada masa itu,
Cinta, tergambar sebagai bentuk kalimat "tidak butuh banyak alasan untuk mengasihi.."

---

Meski pada hari ini, sebagian kecil dari orang-orang yang dulu bersuka mulai menampakkan duka, walau lebih banyak yang masih memegang komitmen untuk tetap bersama, sembari melihat dan merefleksikan masa lalu mengenai saat pertama cinta itu hadir, mempertahannya untuk selalu hadir.

Perkara meninggalkan,
untuk dua orang yang pernah saling cinta sekalipun, memiliki kekuatan untuk tak lagi saling mencari. Mulai membuat-buat alasan dan pembenaran atas hilang perlahannya degup jantung tidak teratur ketika mata saling menatap. Ketika peluk tak lagi saling memberi kenyamanan. Ketika pulang tak lagi membuat lega.

 

Mereka, yang dulu saling cinta tanpa ada alasan, mulai memiliki satu persatu alasan mengapa mereka harus pergi,

yang tak jarang,

alasan itu sudah ada sejak awal mereka menyebut satu sama lain sebagai bagian dari hidup.


Ironis memang,
karena di awal mereka bersatu tanpa mempedulikan cela yang sudah ada,
tapi pergi karena hal yang sudah mereka lihat di awal.

Atau,
Kalaupun mereka memiliki daftar mengapa mereka mencintai pasangannya, ketika pergi, mereka tidak lagi melihat itu sebagai sebuah keindahan yang layak dipertahankan.

Ketika sepasang kekasih terlihat amat saling mengasihi, ketika sudah berusaha memberikan semua hal terbaik yang bisa ia lakukan untuk membahagiakan kekasihnya. Kenyataannya ia bisa tetap memilih pergi untuk meninggalkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun