Sebut saja, Anis Baswedan, Ikrar Nusa Bakti, Burhanudin Muhtadi, Syaiful MUzani, Asvi Warman-. Mereka ada di deretan pengamat yang tak saja mengamat, tapi juga berafiliasi pada faksi-faksi politik. Objektifikasi keilmuan yang mestinya independen, dijadikan mesin penghantam dan penggilas kubu politik seberang berdasarkan orderan politik. Persis penjual pakaian bekas, banyak ocehan tapi yang dijualnya “rombeng”