Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

[KCV] Damascus, 14 Februari

13 Februari 2012   17:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:42 117 0
No. 112  Ayy_Lovciny Chaich + Peran Sabeth Hendianto Damascus, 10 February Sore itu , hujan mulai mengguyur kota Damascus. Keadaan terasa sangat dingin. Sampai tanggal 12 Februari, hujan masih belum reda juga. Selama aku tinggal di kota Damascus, ini adalah yang pertama kali hujan mengguyur dengan lebat dan lama. Dan pada pukul 10 pagi, hujan yang lebat itu berubah menjadi taburan putih melayang-layang yaitu salju. “Oh tuhan,ini indah sekali” gumamku ketika melihat salju itu turun, yang memang dari sebelumnya aku tidak pernah melihat salju secara langsung. Salju itu terlihat sangat indah seperti bunga ilalang yang sedang tertiup angin dan beterbangan hingga memenuhi angkasa dan membuat semua benda, pepohonan dan jalan memutih. Setelah beberapa jam, salju itu sudah menggunung dan semua terlihat putih, banyak pepohonan yang tumbang karena salju itu. Suasana menjadi kelabu dan sangat dingin. ........ “Cha, telpon adikmu. Dia sedang di perjalanan, takut ada apa-apa” Pinta ibuku, terdengar dari dalam ruang tamu. Dan sebentar aku melupakan putihnya salju dari balik jendela kaca kamarku ini. “Iya mam...” Saat aku mau menelpon nya, HP ku tidak ada di tempat “Yah, HP ku ketinggalan di dalam mobil” tanpa menunggu waktu, aku langsung keluar rumah untuk mengambil HP ku. Tapi sayang, mobil ku sudah di penuhi dengan salju,pintu nya tidak bisa di buka, aku bingung dan hanya diam memandangi mobil itu. “Hmm.. ada yang bisa saya bantu?” Tiba-tiba seorang laki-laki tampan dan keren menghampiri dan menawarkan jasanya. “Oh, tidak. Terima kasih....” Jawab ku mengelak. Crappp....crapp....crapppp.... tiga kepalan salju di lemparkan ke tubuh ku oleh salah satu gadis kecil yang sedang asyik bermain salju. “Hmm...ini tantangan ya?” Geramku sambil bercanda. “Ha ha ha... Iya, kakak ayo bermain salju bareng Tika” Gadis kecil itu bernama Tika, dia mengajak ku untuk bermain. Kini Aku, Tika, laki-laki tampan itu dan anak2 lain nya asyik bermain salju , saling lempar dan membuat beberapa panda cantik dari salju itu. **** 14 February Sampai hari valentine tiba, salju itu masih tetap turun tapi tidak begitu banyak. Jika dalam istilah air, mungkin hanya gerimis saja, bukan hujan. “Kapan nih salju mau berenti nya? Gue kan mau keluar rumah... huft” Ucap ku sambil memandang keluar lewat jendela. “Santai saja, sekarang juga berenti. Lihat tuh para petugas lagi sibuk membersihkan salju dari jalan. Itu arti nya kita bisa keluar rumah” jawab ibuku. “Memangnya mamah mau kemana? Cha mau ke rumah temen, Mam.” “Mau kerumah nenek mu lah, kita merayakan hari valentine nya di sana. Hari ini semua keluarga kita akan berkumpul di rumah nenek, biar hari kasih sayang ini terasa” Jelas ibuku. “Oh iya kak,nih ada kartu ucapan buat kakak” Adik memberikan aku sebuah kartu. Dan kubuka. “Happy valentine days.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun