Saya terlahir kedunia sebagai anak seorang manusia dengan ratapan tangisan di wajah, namun dengan penuh kebahagiaan dan senyum di raut wajah kedua orang tuaku. Dunia yang begitu fana, dunia yang penuh dengan keterbalikan, dunia yang masih selalu dipertanyakan, menjadi hal yang wajar jika seorang bayi yang lahir akan selalu menangis di jaman Kaliyuga ini. Hingga pada akhirnya saya tumbuh menjadi seorang pemuda dan dibesarkan dari keluarga Hindu, saya sangat bangga menjadi seorang generasi muda Hindu, menjadi generasi muda bangsa Indonesia di Nusantara tercinta. Namun dengan semakin berkembangnya kehidupan manusia yang dipengaruhi karena berbagai faktor yaitu pendidikan, teknologi, globalisasi dan lain–lain menyebabkan kehidupan dari jaman ke jaman pun berubah. Kenyataan itupun tercermin dalam kehidupan dan perkembangan di Negara yang memiliki kemajemukan, keberagaman, yaitu Indonesia, Nusantara tercinta.