Peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa, 15 April 1996, tatkala suasana masih meremang. Langit pun belum terbuka sepenuhnya dan udara dingin masih mendaulat suasana. Embun pagi belum beranjak pergi ketika di pagi buta itu Letnan Dua Sanurip tiba-tiba memuntahkan peluru dari senapan mesinnya ke arah orang-orang yang berada di hangar Bandara Mozes Kilangin.
KEMBALI KE ARTIKEL