Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Artikel Utama

Bukan Saatnya Senjakala Kami

5 Januari 2016   18:40 Diperbarui: 11 Januari 2016   17:28 2110 57
Sekarang mendengar kata-kata "senjakala" saja (tanpa embel-embel "media" apalagi "media cetak"), sensi saya berubah menjadi tensi tinggi. Saya maunya marah, sebel kepada para analis seperti Mas Hilman Fajrian ini, yang seakan-akan menjadikan koran di mana saya bekerja, sebagai objek kupasan. Kasarnya, seolah-olah koran di mana saya bekerja dijadikan pesakitan, disisik dan ditelisik dari berbagai sisi. Tetapi tatkala Pak Bre Redana, senior saya mengungkapkan perasaannya dengan pertanyaan menohok "Inikah Senjakala Kami?" di Harian Kompas edisi Minggu, kemarahan saya urungkan, tensi saya turunkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun