"Alena", Eksperimen "LiveNovel" di Twitter (#novelpepih)
8 Desember 2010 08:00Diperbarui: 26 Juni 2015 10:545905
Saya ingin meneruskan keterampilan lama menulis, yakni menulis fiksi, baik itu cerita pendek, novelet, maupun novel. Ini keterampilan saya yang terhenti sejak 1994, saat saya di-drill hanya menulis faktual untuk Harian Kompas.
Saya ingin membuktikan, bahwa keterampilan berbahasa, berkalimat, dan berkata-kata secara literal tidak semata dibatasi 140 karakter.
Saya ingin membuktikan, sebenarnya tidak ada batasan dalam menulis. Batasan adalah tantangan, dan saya terima tantangan Twitter serta coba merealisasikannya dalam sebuah novel yang setiap kalimatnya tidak lebih dari 140 karakter, bahkan hanya 129 karakter saja karena dikurangi karakter "hashtag"Â #novelpepih untuk memudahkan pencarian dan penghimpunan tweet.
Saya selalu bertekad untuk menulis setiap hari dan menumpahkan gagasan dalam bentuk tulisan, sependek dan sesingkat apapun tulisan saya. Microblogging Twitter kebetulan menyediakan wadah itu dan saya memanfaatkannya.
Saya tetap setia mengusung jargon "aku menulis maka aku ada" (meminjam Rene Descartes gnoti se auton atau je pense donc je suis), karena dalam setiap pelatihan menulis saya selalu menekankan jargon ini.
Saya ingin menghasilkan sebuah novel khas, yang mungkin berbeda dengan novel sebelumnya yang biasanya ditulis tanpa dibatasi 140 karakter.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.