Saya benar-benar terkejut, gusar dan kecewa sejadi-jadinya membaca postingan Sdr Syaifuddin Sayuti berjudul
Skandal Blogger Tuna Netra Ramaditya Adikara! Terkejut, karena saya tidak menyangka seorang tunanetra seperti Rama bisa melakukan kebohongan publik yang sangat fatal (plagiat) seperti itu. Kecewa, karena saya termasuk korban kebohongannya! Mengapa saya merasa dibohongi? Karena saya pernah menulis sosok Rama dan dimuat di Harian Kompas edisi 8 Juli 2008 lalu (halaman 16). Kebohongan yang dilakukannya adalah, ia mengaku telah "menggubah" musik digital untuk beberapa games luar negeri, khususnya Jepang. Bahkan ia mengaku pernah menjadi juara karena musik digital "gubahan"-nya itu.
KEMBALI KE ARTIKEL