Sosoknya begitu gagah menunggang kuda dengan tombak di tangan kananya tidak ada rasa takut yang terpancar dari ujung terompah hingga pucuk sanggul wanita nan berwibawa itu. Tak ingat lagi kapan perisnya mulut bocah polos yang kala itu bertanya kepada sang ayah dari jok paling belakang mobil rental yang digunakan mudik Gunungkidul-Purworejo ketika melewati kota Wates. "Pak kuwi sopo sing numpak jaran?" (Pak itu siapa yang naik kuda?) Sang ayahpun menjawab "Kuwi jenege Patung Nyi Ageng Serang  le" (itu patung Nyi Ageng Serang nak).
KEMBALI KE ARTIKEL