Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Kurikulum 2013 "Belajar dari Anak-Anak Kita"

29 September 2013   03:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:15 361 0
kurikulum 2013, sebuah perubahan, menuju ke arah yang lebih baik.

sekarang hal itulah yang ada dibenakku, saat kita mensikapi suatu perubahan dengan hal yang positif.  dan pemikiran positif itu kutemukan dari kejadian kecil dengan anakku Ardafa, dan aku yakin kita semua, sebagai orang tua pasti sudah mengalaminya.

dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, berikut ini contoh aplikasinya :

1.  mengamati

guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, mendengar, membaca, menyimak) hal yang penting dari suatu obyek atau masalah

2.  menanya

guru membuka kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan berkenaan dengan pengamatan yang telah dilakukan, dari kegiatan ini dihasilkan beberapa pertanyaan yang akan mengembangkan rasa keingintahuan siswa.

3.  mengumpulkan informasi

dengan dihasilkannya pertanyaan maka peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dari yang ditentukan guru maupun ditentukan peserta didik sendiri, baik sumber tunggal maupun sumber beragam dengan berbagai cara (membaca buku, mencari informasi di internet, berdiskusi dsb)

4. mengolah informasi

peserta didik memroses informasi yang didapat untuk mendapatkan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan

5.  mengkomunikasikan hasil

peserta didik menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengumpulkan informasi dan menemukan pola.

nah bagaimana aku belajar dari anakku, setiap hari bahkan, salah satunya ini:

anakku suka banget melihat ultraman, bahkan saat TK dia bercita-cita jadi ultraman bilangnya biar bisa ke luar angkasa, seiring dengan waktu sekarang dia kelas 1 SD  timbul pertanyaan di dirinya  "ultraman itu ada tidak to?" nah, akhirnya dia bertanya  kesana kemari, nyari di internet, membaca buku.  dan sekarang dia bisa bilang  " bu, ultraman itu adanya cuma dalam film lo, sekarang aku ngak ingin jadi ultraman tapi pengen jadi astronot biar bisa ke luar angkasa"  Amin.

nah itu mungkin contoh proses yang sederhana

1.  mengamati  : melihat film ultaman

2.  bertanya  :  ultraman ada apa tidak

3.  mengumpulkan informasi  :  bertanya kesana kemari, nyari di internet, baca buku

4.  mengolah informasi  :  mengaitkan informasi yang didapat dan menyimpulkan ultraman tidak ada, hanya di film, jadi kalau ingin keluar angkasa bukan jadi ultraman tapi jadi astronot

5.  menkomunikasikan  :  dia menceritakan kepada aku, ibunya

Alhamdulillah ilmu ini saya dapat dari Ardafa (7th). keterbukaan yang saya ajarkan berbuah indah. yang utama jangan pernah mematikan jalan pikiran anak kita.  sekarang waktunya anakku berkembang, jadi aku tidak pernah memaksa memasukkan ilmu ku padanya.  mungkin anak2 lain sudah bisa baca tulis sejak kecil, tapi tidak dengan anakku, saya biarkan dia yang meminta untuk dilatih, dan alhamdulillah jika anak yang meminta tidak butuh waktu lama (kurang dari 1 bln) anak sudah bisa lancar baca tulis.  rasa ingin tahu akan mendorong kita untuk berusaha agar bisa.

pertanyaan tiap hari dari Ardafa selalu mampir di telingaku, "ada kabut kok ngak hujan", "semut kok macam-macam ya, ada yg merah, hitam, kecil, besar", "bintang kok keliatan kecil ya", "kok bisa ada listrik ya", "kok api panas ya" dan ribuan pertanyaan lain.  Satu hal aku tidak berusaha sok tahu untuk menjawab, tapi aku selalu bilang " kita cari tahu yuk di mbah google" .  aku biarkan dia menemukan informasi itu sendiri (dengan aku dampingi), menyimpannya dalam memorinya dan menjadikannya bekal kehidupan.

kita pun telah menjalani lima proses pembelajaran itu setiap hari, contoh sederhana saat kita fb an kita lihat teman2 kita upload video, lalu kita bertanya bgmn caranya ya, kita cari informasi, lalu nyoba2, dan setelah bisa upload foto kita akan mempraktekkan ilmu kita.

nah, begitulah catatan kecil dari saya, semoga bermanfaat, yang pasti, jika perubahan ini kita sikapi dengan bijaksana pasti akan membawa anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun