Terhitung sejak tahun 2020 hingga 2022, sebanyak 16,4 juta orang yang menjadi penerima Kartu Prakerja. Berbeda dengan skema sebelumnya yaitu semi bansos, Program Kartu Prakerja 2023 tidak lagi menggunakan skema bansos, melainkan skema normal.
Berbagai manfaat telah dirasakan oleh peserta program kartu prakerja. Masyarakat akan mendapat intensif bulanan, meningkatkan keterampilan melalui pelatihan dari mitra yang tersedia, dan mendapat diskon biaya pelatihan atau subsidi sebesar Rp 1 juta yang sebelumnya termasuk dalam intensif yang diberikan.
"Menurut saya, dari adanya program program prakerja yang untuk mahasiswa itu benar-benar sangat bagus sih karena kita sebagai mahasiswa juga butuh skill tambahan untuk siap ke dunia kerja dan masuk ke dalam persaingan bisnis gitu," ujar Kamelita Galuh dalam acara Gerakan BerkAH Banyuwangi saat diwawancara Jumat (10/03/2023)..
Dengan adanya program kartu prakerja telah memberikan dampak positif terhadap kualitas ketenagakerjaan dan pembangunan ekonomi. Hal ini dibuktikan oleh riset Dampak Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan Covid-19 oleh Presisi Indonesia yang mengatakan bahwa penerima Kartu Prakerja menjadi lebih percaya diri, produktif, dan memiliki daya saing lebih dibandingkan masyarakat yang bukan peserta kartu prakerja.
Keberhasilan dari program kartu prakerja memberikan dampak juga terhadap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dengan banyaknya respon positif dari masyarakat Indonesia menjadikan elektabilitasnya meningkat.
"Tentu hal ini sangat signifikan dalam meningkatkan elektabilitas Airlangga Hartarto, karena yang mencetuskan, mengagas, dan merealisasikan Kartu Prakerja adalah dari Menko Perekonomian yang berpengaruh dalam meningkatnya elektabilitas Airlangga Hartarto," ujar salah satu peserta Kartu Prakerja Jawa Timur, Andrew.
(Irina Aqila Shabira, Universitas Brawijaya, 2020)