Ini kisah seekor kucing yang pernah saya kenal saat kecil dahulu. Si Garong, demikian saya dan adik-adik menjulukinya; seekor kucing galak bertampang sangar kesayangan paman kami, Abdul Rozak. Tubuh kucing itu besar melebihi rata-rata tubuh belasan kucing lainnya yang berkoloni di tempat kediaman kami. Bulu-bulunya tebal berwarna hitam-legam kecuali bola mata –dengan tetap ada bulatan hitam di tengahnya– dan keempat telapak kakinya. Kedua matanya selalu menatap tajam, penuh curiga, dan sangat awas mengamati keadaan di sekitarnya.
KEMBALI KE ARTIKEL