Dalam buku “Selalu Ada Pilihan”, SBY menyinggung juga hubungannya dengan Paspampres. Ia mengaku beberapa kali melenturkan prosedur keamanan. Seperti ketika dalam perjalanan darat ke sebuah lokasi, kemudian terjebak macet. Padahal, waktu pelaksanaan acara di tempat tersebut, sudah hampir terlewati. Maka SBY mengambil inisiatif keluar dari mobil kepresidenan dan meminta diantar menggunakan sepeda motor Paspampres. Sebelum niatnya terlaksana, SBY harus berkomunikasi dulu dengan Danpaspamres. Terjadi perdebatan singkat, karena tindakan tersebut berrisiko. Namun setelah diberikan argumen, Paspampres memenuhi niat SBY tersebut.