Case 1 : Benar gak sih? Kalau SDM yang pandai itu mempunyai resiko besar kemungkinan untuk resign, lalu mereka dengan membuka jalur bisnis lain! Saya jadi parno ketika nanti SDM saya sudah mulai menjadi hebat.
Case 2 : Justru SDM yang kinerjanya kurang baik, lebih beresiko tinggi kemungkinannya untuk resign; mereka lebih "terpaksa" mencari makan atau berdagang bahkan membuka bisnis lain, sebab mungkin dirinya sadar tidak berkompeten dalam dunia korporasi pada bisnis anda.
Dari kedua asumsi tsb, seolah hanya sebuah selingan dalam kepala , namun bagi seorang pemimpin bisnis yang baik mereka harus mempunyai inisiatif tinggi dalam menilai objetif bagi setiap SDM dalam bisnisnya, mereka juga dituntut untuk dapat menjawab serta mengambil sikap tegas agar asumsi liar terhadap SDM dapat terselesaikan.