Dosen saya kembali mengambil alih pembicaraan, " apa yang disampaikan oleh teman kalian tadi sudah cukup bagus, hanya saja kurang pemahaman terhadap apa yang dibicarakan. Tolonglah kalian itu menghafal, jangan asal comot pendapat". Minggu yang lalu memang dosen saya juga menantang mahasiswanya untuk
Saya notabene mahasiswa sedikit kurang ajar langsung tertawa cekikikan karena mendengar kata-kata sakti yang cukup saya kurang setujui keberadaannya. MENGHAFAL. Menghafal disini saya artikan seperti proses scanning atau memindai suatu hal dalam otak dan mengingatnya keseluruhannya sama persis. Istilah gampangnya tekstual -_-. Bayangkan jika seluruh softcopy slide yang dosen berikan kita harus mengingat semuanya persis. Oke, saya ajak anda untuk sedikit bertele-tele dan berbasa-basi sebelum adapenghakiman dan menyebut saya subyektif level profesional. Saya menangkap perkataan semacam itu dengan kata persis karena setiap kali ada teman saya yang presentasi dan penjelasannya kurang benar dari apa yang ada di materi pasti diberi nilai "tidak utuh" namun belum dibawah rata-rata.
Saya sudah gatal ingin mengangkat tangan lalu membuka mulut, belum sempat. Teman saya yang sudah kembali ke tempat duduknya mengangkat bicara, " apa dengan menghafal saja pak? bukannya jika kita ingin tahu dan mengeerti kita harus memahami isinya. Kalau soal cara, itu kebebasan kan pak?"
"memang, tapi kalian mau tidak mau kalau ujian harus menghafal dan apabila kalian maju kedepan pun saya tidak pernah melarang anda menggunakan referensi lain tapi tolong jangan ngawur. Dihafal ya!", sahut dosen saya.
Teman saya masih ingin menjawab tapi karena rasa segannya pada dosen maka dia berusaha menghormati pendapat dosen.
Dari sini dapat saya simpulkan bahwa ilmu itu diserap bukan hanya dari menghafal, menghafal itu butuh pemahaman dan bukan hanya sekedar proses memindahkan sesuatu untuk diingat oleh otak. Sepanjang pengalaman saya sendiri apabila menghafal itu didasari hanya untuk mengingat keseluruhan tanpa memahami akan bertahan saat itu juga dan bisa jadi di jam berikutnya sudah bisa dipastikan anda lupa kecuali anda mempunyai kemampuan mengingat seperti ilusionis Joe Sandy.