Demikian disampaikan oleh Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidilah Sodakoh pada acara Konsolidasi Organisasi dan program Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Bidang Pesantren dan Pertanian di Aula Dalail Khoriot Ponpes Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah, Rabu (15/07/2020).
Kyai Ubaidilah menambahkan, setelah ada BOS, ternyata input ponpes tidak memiliki bahan sebanyak santri yang dulu, karena sebelum masuk saja sudah memiliki bekal ilmu alat, sementara ini anak yang masuk ke Pondok Pesantren sering kali tidak punya bekal dari madrasah diniyah.
Sehingga betapa pentingnya pendidikan madrasah di desa atau kelurahan yang harus tetap ada, anak-anak harus mendapatkan pembelajaran ilmu agama, setelah lulus madrasah dilanjutkan ke jenjang pendidikan pesantren.
Sementara itu Rois Syuriah PBNU KH
Subhan Makmun mengatakan, betapa pentingnya berkhidmah ke NU, berkhidmah artinya apa yang menjadi ajaran para ulama terdahulu mesti ditiru dan dijalankan.
Sebab ia menilai saat ini banyak warga NU yang kehilangan ruh, khidmah kepada ulama artinya manut kepada para ulama. Ia menyontohkan para santri yang berkhidmah kepada guru-gurunya ketika sudah boyong mayoritas ilmunya menjadi manfaat. Begitupun ketika warga NU khidmah kepada Jamiyyahnya.
Hadir dalam pertemuan konsolidasi dari PCNU Kabupaten Brebes, PCNU Kabupaten Tegal, PCNU Kota Tegal, PCNU Kabupaten Pemalang, PCNU Kabupaten Pekalongan, PCNU Kota Pekalongan, dan PCNU Kabupaten Batang.