Mestinya, lampu dim digunakan saat didepan tidak kelihatan atau karena ada kabut, itupun tidak harus dinyalakan terus menerus, kalau lampu dim mobil baru, semakin silau men, wajar kalau saya mengendarai mobil lama, selalu kalah dan harus mengalah saat berpapasan dengan mobil baru dan mereka menyalakan lampu jarak jauh, rasanya sewot, dikira jalan ini milik mereka apa yah.
Lampu DIM sebenarnya berguna untuk mengetahui pengguna jalan lain agar tahu keberadaan kita, seolah-olah bisa berkomunikasi, dengan pengemudi yang lain, misalnya akan menyalip atau saat ada operasi lalu lintas malam kemudian teman travel yang lain kasih kode unik dengan lampu DIM.
Wajar saja, jika kode DIM pun bisa digunakan bagi para supir travel plat hitam saat membawa penumpang antar kota misalnya travel menuju ke ibukota Indonesia di Jakarta, bayangkan jika ada ribuan mobil travel juga ingin usahanya berjalan lancar dan para penumpang juga harus kembali berusaha mencari nafkah di Ibukota, sehingga para supir pun harus melaju setiap hari membawa penumpang menuju Ibukota maka mereka jelas harus mengasah otak dan mencari solusi bagaimana cara agar bisa masuk ibukota dengan aman dan nyaman, apalagi saat pandemi covid-19 ini banyak aturan sangat ketat menuju ke jabodetabek, tentunya awalnya harus ujicoba dulu untuk mencari celah dilapangan, jika hari biasa sebelum ada covid-19 mah tidak mengalami kesulitan berarti, namun saat pandemi covid ini jelas harus putar otak sedemikian rupa, termasuk belajar mencari beberapa kode unik yang diketahui tidak oleh sembarang orang,hanya para driver komunitas saja dan tidak sembarang dibagikan, ini kode khusus untuk para driver travel, misalnya saat berpapasan, mereka akan bisa kedipkna beberapa lampu dim, antar supir ini akan paham, berarti itu mobil travel temannya dan satu paguyuban, kadang juga ada bunyi klakson sebagai salam persahabatan.
Saat musim pandemi ini, beberapa mobil travel tentunya harus jeli dan mencari peluang bagaimana caranya agar bisa masuk ke jalur yang dilewati aman, dan targetnya bisa masuk ibukota juga aman walaupun dengan aturan yang super ketat menuju jabodetabek, harus lolos dan selalu mencari informasi antar group bagaimana bisa masuk ke Ibukota, jangan sampai putar arah dan suruh pulang kembali, sudah rugi bensin, tenaga dan lainnya, maka pastinya ada solusi terbaik dari komunitas, aturan manusia kok, masa tidak bisa dicari celahnya, walaupun tetap saja memastikan para penumpang membawa surat ijin masuk dan surat keterangan sehat dari faskes, serta bawa dokumen yang dibutuhkan lainnya, asal target mengantar penumpang dari penduduk asal menuju ke jakarta bisa dengan aman dan nyaman.