TUBUHKU nyaris babak belur dikeroyok massa gara-gara menulis dan membaca puisi dalam sebuah pentas seni tingkat desa. Tapi Tuhan selalu punya cara untuk mengubah nasib manusia. Malam itu di halaman balai desa diadakan pentas seni menyambut hari penting. Setiap dukuh menampilkan atraksi sesuai hobi masing-masing. Sekitar pukul sembilan kami saya dkk mendapat jatah naik panggung. Kami menampilkan musikalisasi puisi.