sesekali mengecup deru ombak seakan haus oleh penantian
sedang ranting-ranting sepi menatap cumbuan itu
tanpa sepatah katapun pada perjalanan senja
dan semilir angin mengekal jadi dingin
di antara celah-celah yang menganga menanti pelukan
anak-anak nelayan bertelanjang dada dengan segulung tali di genggamannya
mencari jejak kepergian layang-layangnya
dengan mengusap butir-butir yang menghiasi selokan pipinya
mungkin ia akan mengadu pada matahari
biar cepat menggenggam malam ini untuk menyudahi ceritanya
dan akan ia katakan pada bakau rimbun
bahkan pada angin darat maupun laut
bahwa rinduku akan menumbuhkan nurani-nurani yang tumbuh di atas batu karang itu
Batas Kota, 10 April 2020