Pendekatan teologis dan filosofis terhadap teori bahwa karakter Wally dalam film WALL-E adalah representasi dari "iblis" mengaitkannya dengan narasi kejatuhan manusia yang ditemukan dalam berbagai tradisi keagamaan seperti Kristen (Kitab Kejadian) dan Islam. Analogi teologis ini mencakup kejatuhan manusia dari surga, di mana Adam dan Hawa diturunkan ke bumi setelah melanggar perintah Tuhan, dengan peristiwa yang melibatkan pohon pengetahuan baik dan jahat yang sering dihubungkan dengan pengenalan dosa dan konsep moralitas. Dalam WALL-E, robot bernama Eve menemukan "benih kehidupan" yang menjadi katalis bagi manusia untuk kembali ke Bumi, menyerupai narasi Alkitab meskipun lebih condong pada interpretasi simbolik daripada representasi literal. Dari sudut pandang filosofis, konsep bahwa teknologi (diwakili oleh WALL-E) adalah iblis mencerminkan ketakutan modern terhadap perkembangan teknologi yang berlebihan (teknofobia), dan juga bisa dianalisis melalui perspektif eksistensialisme, di mana manusia kehilangan esensinya ketika terlalu bergantung pada teknologi, seperti yang terlihat dalam kondisi manusia di kapal Axiom.
KEMBALI KE ARTIKEL