Peningkatan produksi jet tempur J-15 China hingga 40 unit per tahun menjadi perhatian strategis yang mempengaruhi stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai pesawat tempur yang beroperasi dari kapal induk, J-15 merupakan komponen utama dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army Navy atau PLAN). Selain signifikansi militer, perkembangan ini juga membawa konsekuensi terhadap hukum internasional, terutama dalam hal kebebasan navigasi, perselisihan teritorial, dan perlombaan senjata di wilayah tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL