Bu Lik Rinten terdiam. Betapa lama ia terdiam. Ia yang tampak memandang jauh serasa tengah berpikir keras. Ia menatap wajahku sangat dalam. Ya, sangat dalam. Perlahan-lahan, ia meghembuskan napasnya untuk melonggarkan dadanya yang serasa tersumbat batu. "Sum...."
KEMBALI KE ARTIKEL