Oleh : Edera Tsabitah
Di era globalisasi saat ini, semua informasi dari segala jenis bidang sangat mudah untuk tersebar secara cepat, mulai dari politik, pendidikan, hingga hiburan. Tetapi jika diperhatikan dengan seksama, segala informasi tersebut telah didominasi oleh sebuah pemikiran, yaitu pemikiran barat.
Bahkan pada kalangan intelektual di negeri ini, pemikiran barat adalah pemikiran yang mendasari semua pemikiran mereka. Maka dari itu, apa sebenarnya yang selama ini disebut pemikiran barat ? Dan apakah dampak yang diberikan pemikiran barat terhadap peradaban Islam ?
Sekarang mari melihat pada sekeliling sudut-sudut negeri ini, bagaimana keadaan bangsa ini ? Bagaimana pula keadaan umat Islam saat ini ? Apakah dalam keadaan baik-baik saja ? Apakah rakyatnya dalam keadaan makmur, sejahtera, dan berpendidikan ? Apakah pemimpin-pemimpinnya adil dan berusaha dengan segenap tenaganya untuk memakmurkan rakyat ? Dan apakah pemuda-pemudinya adalah orang-orang yang masih ingin berkorban dengan jiwa, raga, dan hartanya untuk membela tanah air dan membela kehormatan agamanya ?
Selalu miris memang ketika mendengar jawaban dari segala pertanyaan-pertanyaan di atas, walaupun hanyalah satu kata jawaban dari pertanyaan itu semua, hanya kata "tidak" dengan gelengan kepala yang lemah sambil menunduk menekuni permukaan tanah di bawahnya. Teruslah pertanyaan-pertanyaan tadi dijawab seperti itu lagi ? Dengan gelengan kepala lagi ?
Taukah kalian, bangsa ini telah sampai berada di titik (semiris) ini karena telah dipengaruhi oleh apa ? Tentu jawabannya tak lain dan tak bukan ialah karena bangsa ini telah amat dipengaruhi oleh pemikiran barat.
Padahal kemerdekaan negera ini tidak didasari ataupun didorong oleh pemikiran barat, akan tetapi justru kemerdekaan negera ini amat dipengaruhi dan disokong penuh oleh tokoh-tokoh yang tidak hanya totalitas dalam membela bangsa tetapi juga totalitas dalam membela kehormatan agama dan menjalan segala syariat islam dan kehidupan mereka secara menyeluruh.
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan sebutan Buya Hamka merupakan tokoh pembela bangsa yang sangat totalitas dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, tidak hanya bergerilya di medan perang akan tetapi juga selalu tampil mengagumkan dalam kehidupannya yang selalu di jalan menaati syariat-syariat islam.
Ada sebuah kata-kata fenomenal yang menunjukkan berapa serius nya barat dalam menghancurkan bangsa dan umat muslim saat ini. "Tidak perlu membakar buku-buku mereka untuk menghancurkan peradabannya, cukuplah untuk membuat masyarakat nya berhenti membaca".
Karena hal itu, marilah kita perbaiki keadaan bangsa ini, marilah kita perbaiki keadaan umat ini, pelajari kembali sejarah kita, dalami kembali agama kita, dan jangan biarkan pemikiran barat terus menggerogoti akar-akar akidah kita dan menghancurkan masa depan umat ini. Kembali semangat memulai kebangkitan islam.