Berdirinya pesantren haruslah ada pengaruh atau memberikan dampak nyata terhadap masyarakat sekitar. Tidak hanya urusan keagamaan semata, namun lebih dari itu pesantren juga memiliki andil untuk mengambil bagian dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Sehingga jamaah yang miskin itu terberdayakan (Jawa:
kopen). Karena apa gunanya rajin ibadah tetapi melihat tetangga kanan kirinya tidak bisa makan, ekonominya lemah, dan punya tanggungan hutang tetapi diam saja. Melihat fenomena tersebut, Pesantren Rakyat melakukan berbagai bentuk pemberdayaan salah satunya kegiatan di bidang pengembangan ekonomi. Salah satunya memodali usaha tanpa jaminan, seperti membentuk Kelompok Usaha Mandiri (KUM), pedagang kaki lima, produksi susu kedele, tahu,
home industry pande besi, kripik belut, jamur, singkong, tempe, rengginang, gaplek singkong, perajang tembakau, pembuat pelet ikan, batako dan kolam renang. Dampak dari peningkatan ekonomi kreatif ini dapat menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi bahkan menghapus tuntas angka pengangguran.
KEMBALI KE ARTIKEL