Pada kira-kira tahun 1867, setelah tersiar kabar di Toba, Humbang dan sekitarnya bahwa Pasukan Belanda telah menduduki Silindung dan juga sudah mulai berusaha menjalankan politik pemerintahannya (menjajah), maka pada waktu itu, Raja Sisingamangaraja XII mulai sibuk mengunjungi raja-raja yang ada di Toba untuk merundingkan bagaimana sikap bila Pasukan Belanda mau memasuki Toba serta daerah-daerah lain yang belum pernah dikunjungi/diserbu. Maka, segenap lapisan rakyat mencapai mufakat dan bertekad untuk tetap melawan Pasukan Belanda yang tidak tahu adat itu.
KEMBALI KE ARTIKEL