Nim
= 191011201256
Kelas= 06SAKM006
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BANK MANDIRI
Perkembangan bisnis serta profitabilitas Bank Mandiri di triwulan II 2021 terus menampilkan kinerja yang lebih baik dibanding periode sama tahun kemudian. Perihal ini jadi bentuk komitmen Bank Mandiri buat membagikan layanan serta kinerja maksimal dengan mengedepankan perkembangan bisnis bermutu baik. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menarangkan bisnis Bank Mandiri bertumbuh dengan mencetak perkembangan kredit konsolidasi sebesar 16, 4% secara year on year( yoy) jadi Rp1. 014, 3 triliun. Dia memperhitungkan perkembangan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat berkembang 7, 13% yoy jadi Rp534, 2 triliun per akhir kuartal II 2021. Sedangkan itu, pembiayaan ke segmen UMKM pula mengalai peningkatan 20, 1% yoymenjadi Rp98, 3 triliun sampai kuartal II 2021. Perkembangan tersebut pula diimbangi dengan mutu kredit yang lumayan terpelihara dengan rasio NPL gross sebesar 3, 08% turun 21 bps yoy.
Strategi Bank Mandiri
Darmawan menarangkan grupnya sudah melaksanakan penajaman strategi guna memaksimalkan perkembangan bisnis yang berkepanjangan. Dia mengatakan strategi ini sejalan dengan prospek perkembangan ekonomi di Indonesia yang mulai menampilkan kinerja positif dengan terdapatnya perkembangan ekonomi di kuartal II 2021 sebesar 7, 07%.
Dalam penajaman strategi ini, lanjutnya, Bank mandiri mempunyai 3 fokus penajaman bisnis perseroan. Awal, integrasi bisnis wholesale serta ritel dengan mengoptimalkan kemampuan value chain pada ekosistem nasabah wholesale.
Kedua, memaksimalkan kemampuan bisnis serta zona unggulan di daerah dan penyaluran kredit yang dicoba secara prudent kepada targeted customer. Strategi ini dicoba dengan memikirkan zona yang masih potensial serta pemulihannya lebih kilat, sehingga menciptakan mutu kredit yang lumayan baik.
Ketiga, Bank Mandiri hendak melaksanakan akselerasi digital dengan meningkatkan pemecahan digital, revisi proses, modernisasi channel, dan kenaikan kapabilitas core banking.
" Melalui strategi ini, Bank Mandiri optimis kredit secara bank only sanggup berkembang 6- 7% yoy pada akhir tahun 2021, pastinya dengan senantiasa memprioritaskan perkembangan secara bermutu," imbuhnya.
Darmawan berkata komitmen buat meningkatkan kredit ini diwujudkan salah satunya lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat( KUR). Sebagaimana dikenal, KUR ialah program andalan pemerintah buat sediakan akses pelakon UMKM pada pembiayaan.
PROGRAM BANK MANDIRI
PT Bank Mandiri( Persero) Tbk( BMRI) lagi berfokus buat membangun bangsa lewat program bina area( PKBL). Selaku wujud bakti buat negara, perseroan mempunyai 4 program unggulan yang terus dibesarkan selaku wujud tanggung jawab sosial industri.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto berkata sebagian progran unggulan perseroan, di antara lain Program Wirausaha Muda Mandiri. Lewat program ini, perseroan merangkul perusahaan start- up dan wirausaha muda buat dibesarkan jadi industri yang mempunyai nilai lebih serta handal.
" Salah satu contoh suksesnya merupakan Kebab Baba Rafi. Tiap tahunnya kami pula membuat kompetisi wirausaha muda mandiri," katanya dikala kegiatan Bincang Bincang Kinerja BUMN Selaku Strategi Program Kemitraan serta Bina Area di Jakarta, Lebih lanjut dirinya berkata kalau program yang lain yang pula terus dicoba yakni Mandiri Sahabatku. Lewat program ini, perseroan membagikan pendampingan serta pembelajaran bahasa pemrograman bagu buruh migran Indonesia( BMI) yang terletak di luar negara.
Di mari Bank Mandiri mendesak UMKM buat lebih digitalized. Perihal tersebut butuh dicoba mengingat Indonesia mempunyai kemampuan buat jadi kekuatan digital di Asia.
Kebijakan Manajemen Resiko PT Bank Mandiri( Persero) Tbk
Kerangka Manajemen Resiko Bank Mandiri tertuang dalam Bank Mandiri Risk Governance Structure yang meliputi 3 bagian utama, ialah Risk Oversight, Risk Policy and Management, serta Risk Identification, Measurement, Mitigation, and Control. Ketiga bagian utama tersebut didukung oleh Unit Kerja Audit serta Independent Assurer dalam menjamin daya guna penerapannya.
Bank Mandiri Risk Governance Structure dibesarkan bersumber pada 4 Pilar Manajemen Resiko selaku berikut.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris serta Direksi
Kerangka kerja serta tata kelola manajemen resiko di Bank Mandiri terdiri dari Dewan Komisaris yang melaksanakan guna pengawasan resiko( risk oversight) lewat Komite Audit, Komite Pemantau Resiko serta Komite Tata Kelola Terintegrasi, dan Direksi yang melaksanakan guna kebijakan resiko( risk policy) lewat Executive Committee terpaut manajemen resiko ialah Risk Management& Credit Policy Committee, Asset and Liabilities Committee, Capital and Subsidiaries Committee, serta Integrated Risk Committee. Di tingkatan operasional, Satuan Kerja Manajemen Resiko bersama Unit Bisnis serta Unit Kerja Kepatuhan melaksanakan guna identifikasi resiko, pengukuran resiko, mitigasi resiko dan pengendalian resiko. Tugas, tanggung jawab, serta wewenang Dewan Komisaris terpaut dengan pengawasan aktif dalam aktivitas Manajemen Resiko antara lain meliputi:
1. Menguasai resiko yang menempel pada kegiatan fungsional Perseroan, paling utama yang bisa pengaruhi keadaan keuangan Perseroan.
2. Mengevaluasi serta menyetujui kebijakan Manajemen Resiko yang dicoba sekurang- kurangnya satu kali dalam satu tahun ataupun lebih dalam frekuensi yang lebih besar dalam perihal ada pergantian faktor- faktor yang pengaruhi aktivitas usaha Perseroan secara signifikan.
3. Melaksanakan penilaian terhadap Direksi terpaut pelaksanaan Manajemen Resiko supaya cocok dengan kebijakan, strategi serta prosedur Perseroan yang sudah diresmikan.
4. Membagikan konsultasi kepada Direksi terhadap transaksi ataupun aktivitas usaha dengan jumlah dana yang besar.
5. Menyetujui penyediaan dana kepada pihak terpaut atas kredit yang diusulkan oleh Komite Kredit cocok kewenangannya.
6. Melaksanakan pengawasan secara aktif terhadap kecukupan modal Perseroan cocok dengan profil resiko Perseroan secara merata, tercantum mereviu Risk Appetite Perseroan yang diresmikan oleh Direksi. 7. Tingkatkan kepedulian serta budaya anti fraud pada segala jajaran organisasi Perseroan.
8. Mengawasi pelaksanaan Manajemen Resiko Terintegrasi cocok dengan ciri serta kompleksitas usaha Perseroan.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, serta Penetapan Limit
Bank Mandiri mempunyai Kebijakan Manajemen Resiko yang dijadikan selaku pedoman utama dalam melakukan manajemen resiko. Buat zona bisnis yang lebih khusus, Bank Mandiri mempunyai kebijakan serta prosedur yang lebih spesial, misalnya di bidang perkreditan, treasury, serta operasional. Dalam kebijakan serta prosedur tersebut, antara lain diatur menimpa penetapan limit buat masingmasing kegiatan, baik pada tingkat portofolio ataupun transaksional. Segala kebijakan serta prosedur di Bank Mandiri ialah wujud pengelolaan resiko yang menempel pada tiap kegiatan pembedahan Bank Mandiri yang dievaluasi serta di- update minimun sekali dalam setahun.