Marcella bingung menghadapi keinginan, Randy. Dia bingung bagaimana harus menjelaskannya. Marcella sebenarnya sudah membujuk Randy untuk nonton Upin dan Ipin saja. Namun Randy tetap pada keinginannya semula, yakni nonton Teletubbies.
Akhirnya Marcella menyerah. Dia akhirnya memanggil Fandi, suaminya untuk menjelaskan kepada Randy, bahwa Teletubbies memang sudah tidak tayang lagi.
Fandi: Ada apa, Mah. Ganggu Papah lagi baca koran saja.
Marcella: Ini, Pah, si Randy cari-cari chanel di televisi mau nonton Teletubbies. Tapi memang tidak ada.
Fandi: Randy, apa betul kamu ingin nonton Teletubbies.
Randy: Iya Pah. Soalnya kalau nonton TTeletubbies itu sangat lucu.
Fandi: Randy, dengarin Papah ya. Film Teletubbies memang lucu. Tapi film tersebut sekarang dilarang untuk tayang di televisi.
Randy: Ah, Papah suka bohong. Pokoknya Randy mau nonton Teletubbies.
Fandi: Eh, Papah sekarang bicara serius. Tidak bohong. Sudah ada peringatannya Teletubbies tidak boleh tayang.
Randy: Memang apa Pah, alasannya sampai dilarang tayang.
Fandi: Sekarang kan, masih musim pandemi covid-19. Walau sekarang ada protokol normal baru, tetap semua aktivitas harus jaga jarak.
Randy: Terus apa hubungannya sama Teletubbies?
Fandi: Ada hubungannya, Nak. Itu anggota Teletubbies Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa dan Po suka kasih contoh tidak benar. Sudah ada aturan jaga jarak, mereka masih saja suka BERPELUKAN. Sekarang salaman saja tidak boleh, masa mereka masih BERPELUKAN terus. Karena bandel suka BERPELUKAN makanya dilarang tayang.
Randy: Owh begitu Pah.
Randy terus mengangguk-angguk tanda mengerti dan tidak ngadat lagi. Di kejauhan Marcella tersenyum puas, melihat suaminya bisa meluluhkan Randy.