Harus diakui pandemi covid-19 secara tidak langsung memberikan dampak positif. Makin membuat sadar menjaga kesehatan. Ini sangat penting, untuk mendukung kelancaran ibadah puasa. Dengan banyak berdiam diri di rumah, bisa mengurangi godaan yang memicu hawa nafsu.
Menjelang Idul Fitri pun, jadi tidak terbawa arus berburu barang-barang di pasar swalayan. Tidak ikut berdesak-desakan dalam antrean panjang. Semua jadi terasa nikmat dengan tinggal di rumah saja. Tanpa perlu membeli baju baru.
Selama di rumah juga, jadi punya waktu lebih memperhatikan anak-anak. Jika selama ini jarang membantu tugas anak dan istri, sekarang jadi lebih tahu apa yang dibutuhkan mereka. Semuanya benar-benar memberikan berkah yang tak ternilai harganya.
Secara pribadi, banyak di rumah juga melatih konsentrasi. Ini terkait dengan aktivitas baru saya dengan menulis di Kompasiana. Saat menyiapkan bahan tulisan jadi lebih fokus. Menjalankan ibadah puasa tidak mengurangi produktivitas dalam berkarya.
Apalagi selama Bulan Ramadan dihadapkan pada tantangan mengisi konten yang dilombakan di event Samber THR. Mungkin kalau tidak ada di rumah saja, akan terasa berat jika harus menulis setiap hari tanpa jeda. Namun, itulah berkahnya, pandemi covid-19, justru mendorong saya jadi survive menuntaskan menulis konten selama 28 hari tanpa terputus.