Anak-anak pun merajuk kepada ibunya, kalau bisa di Hari Raya Idul Fitri terhidang menu masakan empal gentong dan sambel goreng ati (sambal goreng hati). Selain itu, ada tradisi yang tidak bisa ditinggalkan, membuat ketupat sebagai pengganti nasi.
Sehari sebelum Lebaran, akhirnya berbelanja untuk keperluan masak empal gentong, sambel goreng ati, dan tidak lupa membeli cangkang ketupat. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, walau tahun ini ada kenaikan harga, tapi tidak begitu tinggi lonjakannya.
Cangkang ketupat masih tergolong murah. Untuk 10 cangkang ketupat harganya cuma Rp 10.000,00. Cabai merah dengan kualitas bagus dibeli dengan harga Rp 50.000,00/kg. Padahal biasanya cabai merah bisa tembus 80.000,00/kg hingga 100.000/kg. Demkian juga dengan harga daging dan hati sapi. Daging masih dijual Rp 100.000,00/kg, dan hati Rp 40.000,00/kg.
Anak-anak bertugas membuat ketupat. Mereka cukup antusias memasukan beras ke cangkang ketupat. Masing-masing cangkang ketupat diisi beras hingga mencapai tiga per empat. Ada 20 cangkang ketupat yang harus diisi untuk kebutuhan dua hari.
Setelah cangkang ketupat diisi beras, baru masuk ke tahap perebusan. Rata-rata proses perebusan menggunakan panci biasa butuh waktu 3 jam. Biar lebih cepat bisa menggunakan panci presto dan waktu yang dibutuhkan hanya 1 jam. Ketupat sudah jadi dan siap dikonsumsi.