Di beberapa wilayah, penyaluran bansos tersebut tidak lancar. Bahkan sempat ramai di media sosial, sejumlah warga menolak bansos tersebut. Penolakan tersebut dengan alasan, bantuan disalurkan secara tidak merata. Penerima bantuan seakan asal tunjuk.
Selain kasus penolakan bansos oleh warga di kawasan Kopo Bandung, warga di beberapa RW juga merasa kecewa. Kalau melihat langsung di lapangan, sebenarnya warga yang tidak mampu dan terdampak masalah covid-19, jumlahnya bisa mencapai belasan dalam satu RW. Sementara bantuan yang digulirkan hanya menyasar satu atau dua orang saja.
Wajar jika kemudian dua warga di RW 8 Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, memilih untuk mengembalikan bantuan tersebut. Penerimaan bantuan tersebut justru nantinya menimbulkan kecemburuan sosial. Dua warga di RW tersebut, khawatir menjadi sasaran kebencian warga lainnya yang tidak kebagian bantuan.
"Abdi ge beban da nyandakna duaan kitu (saya juga beban kalau dapatnya cuma dua). Daripada abdi janten sasaran masyarakat, mending sadayana we ulah kenging lahnya (Daripada saya jadi sasaran warga, lebih baik semuanya saja tidak perlu dapat)," kata seorang warga dalam video yang beredar di media sosial.