Hebatnya lagi, walau mereka berbeda-beda lokasi di daerah asalnya, tetap ada semangat untuk saling membantu dan mendorong. Di antara sesama tukang tambal ban, semangat kekeluargaannya masih terjaga. Di waktu-waktu tertentu mereka sering melakukan pertemuan.
Afan Nainggolan mengakui, sesama orang asal Batak masih terjaga ikatan keluarga yang sangat kuat. Terutama yang hidup di perantauan, sudah tidak aneh jika saling menolong. Jadi kalau ada temannya yang sedang dalam kesusahan, pasti dibantu. Itu sudah jadi tradisi dan berjalan turun-temurun.
"Apalagi jika mendengar warga Batak yang sudah sukses di perantauan, walaupun cuma menjalani profesi sebagai tukang tambal ban, maka ada saja warga satu daerah asalnya ikut bergabung. Bahkan keluarga yang berada di kampung halamannya, menitipkan perantau yang baru kepada yang dianggap sudah sukses," ungkap Nainggolan yang buka jasa tambal ban, dekat McDonald Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung.