Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Para OB Merasa Kesepian

18 April 2020   09:29 Diperbarui: 18 April 2020   18:48 174 10
"Dulu sih ada saja yang teriak, minta ganti galon karena airnya sudah habis. Sekarang air galon masih penuh. Saya sudah lama tidak mengangkat galon. Santai banget sekarang kerjanya," kata Ari.

Demikian juga dengan Dodo, yang merasa lebih banyak duduk di dapur. Biasanya suka ada yang minta dibuatkan kopi atau teh manis. Tapi Dodo tetap menyiapkan air panas, jika sewaktu-waktu ada karyawan yang ngantor dan minta kopi, dia tidak repot memasak air.

"Takut sih nggak. Walau kantor sepi, ya tetap jaga kantor. Kalau tidak masuk, takut ditegur dan dapat kondite jelek. Cuma dari pagi masuk kantor hingga masuk jam pulang, bawaannya jadi ngantuk saja. Tidak tahu ini juga sampai kapan. Selama disuruh ke kantor, ya saya berangkat," ujar Dodo.

Perasaan tidak banyak gawe juga menghinggapi Saodah. Dia yang ditempati di bagian front office, biasanya sering diingatkan agar tetap menjaga lantai bersih. Sedikit saja lantai kotor, karena banyak karyawan yang lalu lalang, atau kedatangan tamu, Hani buru-buru mengepel lantai.

"Sekarang nggak ada karyawan, kalaupun ada yang masuk paling sedikit. Tamu juga sudah jarang. Jadi kalau pagi lantai sudah dipel, bersihnya awet sampai ke sore. Kalau dulu harus dijagain saja, setiap ada bekas tapak sepatu, buru-buru dipel. Pas diberlakukan kerja di rumah, mana ada yang lewat ruangan ini," ungkap Saodah.

Yang membuat para OB kesepian dan sedikit sedih, saat sekarang dia tetap jaga kantor, yakni tidak ada yang memberikan tips. Mau tidak mau mereka hanya menunggu gaji bulanan yang diberikan perusahaan outsourcingnya.

Seperti yang diceritakan Gunawan, selain melaksanakan tugas pokok seperti membersihkan meja, mengepel lantai, dan menyediakan minuman, dia sering disuruh-suruh beberapa karyawan untuk pekerjaan lainnya. Misalnya, diminta tolong membeli nasi ke warung padang untuk makan siang.

"Kalau ada yang nyuruh-nyuruh beli makanan, saya senang saja. Soalnya, kadang uang kembalian diserahkan kepada saya. Lumayan buat jajan anak. Sekarang ada sih karyawan yang ngantor, cuma bawa bekal dari rumah. Yang minta tolong dipijit juga nggak ada. Ya sudah banyak ngelamunnya sekarang ini sih," kata Gunawan dengan nada sedih.(Anwar Effendi)***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun