Keberadaan pot yang digantung menyatu dengan lampu hias, sekarang sudah tidak terlihat lagi. Tidak jelas mengapa tanaman di pot gantung dan menyegarkan mata itu hilang keberadaannya. Bukan hanya bunganya yang menghilang, pot sebagai media tanamnya pun sudah tidak ada.
"Dulu kalau jalan-jalan ke Asia Afrika bawaannya terasa enak saja. Menyenangkan dapat melihat bunga-bunga yang segar. Sambil duduk, di kursi-kursi yang tersedia di trotoar sepanjang jalan itu, bisa menikmati indahnya bunga yang ternaman di pot. Cuma yang sekarang, bunga yang di pot gantung sudah tidak ada. Padahal bagus untuk latar belakang foto," kata Rika, anak baru gede (ABG) yang suka nongkrong-nongkrong di kawasan Asia Afrika.
Laras salah satu siswa SMP di Bandung pun mengaku merasa kecewa, dengan makin terbatasnya jumlah bunga di Jalan Asia Afrika. Secara spontan dia malah mengatakan sempat tergoda untuk memetik bunga-bunga di sana. "Cuma aku ingat itu tidak boleh dilakukan. Cukup dipandang saja, nggak boleh dipetik dibawa pulang," ucap Laras.
Remaja cowok, Kamal pun sepakat jika keberadaan pot bunga dan pot gantung di Jalan Asia Afrika memempercantik kawasan tersebut. Dia paling sebel, jika ada aksi vandalisme terhadap bunga-bunga yang ternaman di pot. "Ada saja sih orang yang kaya nggak punya otak. Bukannya turut memelihara tanaman bunga, malah bisanya merusak," ujar Kamal bernada kesal.
Sepakat dengan pendapat anak-anak muda itu. Tanaman hias bisa menambah kecantikan kawasan Asia Afrika. Jadi, tolong dijaga keberadaannya. Eh sekalian numpang tanya, kapan nih Pemkot Bandung memasang lagi bunga-bunga cantik yang tergantung di tiang lampu hias? Katanya Bandung Kota Kembang, tapi kok bunganya pada hilang.(Anwar Effendi)***